Jeritan Sirkus: Pendiri Buka Suara Soal Dugaan Kekerasan!

Beritajitu.net Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Pada Edisi Ini saya ingin berbagi tentang News, Indonesia yang bermanfaat. Catatan Penting Tentang News, Indonesia Jeritan Sirkus Pendiri Buka Suara Soal Dugaan Kekerasan, Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Tony Sumampouw, pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), akhirnya memberikan tanggapan terkait tuduhan eksploitasi dan penyiksaan yang dilayangkan oleh sejumlah mantan pemain sirkusnya. Tuduhan ini mencuat setelah beberapa mantan pemain OCI, termasuk Fifi Nur Hidayah, menceritakan pengalaman pahit mereka selama bergabung dengan sirkus tersebut.

OCI membantah keras tuduhan tersebut. Tony Sumampouw menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh para mantan pemainnya, khususnya mengenai penyetruman, lebih merupakan upaya untuk menciptakan sensasi. Ia juga membantah adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak OCI.

Menurut Tony, meskipun anak-anak yang terlibat dalam sirkus tidak menerima gaji, mereka tetap mendapatkan uang saku mingguan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Ia juga menjelaskan bahwa pelatihan di OCI memang menerapkan disiplin yang ketat, namun hal ini dilakukan demi keselamatan dan peningkatan kualitas gerakan para pemain. Sanksi berupa rotan, menurutnya, digunakan untuk mengoreksi kesalahan dalam latihan.

Tony juga meluruskan informasi mengenai gaji para pemain sirkus. Ia menyatakan bahwa sejak awal bergabung, para pemain OCI diperlakukan sebagai bagian dari keluarga besar. Kebutuhan dasar seperti pakaian dan uang saku diberikan secara rutin. Selain itu, perhatian juga diberikan pada momen-momen khusus seperti hari raya dan ulang tahun.

Menanggapi klaim mengenai penyetruman, Tony menilai bahwa pengakuan tersebut terkesan dilebih-lebihkan. Ia juga menepis anggapan bahwa anak-anak dalam asuhannya mengalami kekurangan atau tidak terurus. Jadi nggak kurus-kurus, ceking, gitu kan ngga. Semua sehat-sehat, ujarnya.

Beberapa mantan pemain OCI telah mengadu ke Kementerian PPPA setelah berjuang selama tiga dekade untuk mencari keadilan. Mereka mendorong pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta guna mengungkap dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh OCI.

Tony juga membantah adanya keterkaitan antara OCI dengan Taman Safari Indonesia (TSI). Ia menjelaskan bahwa OCI awalnya berfokus pada pertunjukan akrobat keliling, menghibur tentara di berbagai daerah. Kemudian, pada tahun 1971, OCI bertransformasi menjadi sirkus setelah mendatangkan hewan dari Taman Sriwedari di Solo.

OCI juga melibatkan anak-anak dari panti asuhan dalam pertunjukan mereka. Orang tua Tony, yang aktif dalam sirkus, memiliki kebiasaan menampung anak-anak dan menjadikan mereka bagian dari keluarga besar.

Tony mengklaim bahwa OCI telah menjalankan rekomendasi Komnas HAM terkait kasus ini. Ia menyebutkan bahwa salah satu rekomendasi utama adalah memberikan akses pendidikan resmi bagi anak-anak yang saat itu ada di OCI. 15 di sekolahkan di sekolah resmi. Sebelumnya didatangkan guru, terangnya.

Hingga kini, Tony menambahkan, pihaknya tetap memberikan bantuan kepada mantan pemain OCI jika ada yang datang kepadanya, termasuk memberikan uang saku. Jadi kita juga mengikuti rekomendasi Komnas HAM, pungkas Tony.

Sekian uraian detail mengenai jeritan sirkus pendiri buka suara soal dugaan kekerasan yang saya paparkan melalui news, indonesia Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir selalu berinovasi dalam karir dan jaga kesehatan diri. bagikan kepada teman-temanmu. jangan lewatkan artikel lain yang bermanfaat di bawah ini.