Merapi Membara: 20 Pendaki Ilegal Gigit Jari Tiga Tahun.

Beritajitu.net Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Pada Detik Ini aku mau menjelaskan Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak dicari orang. Ulasan Artikel Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Merapi Membara 20 Pendaki Ilegal Gigit Jari Tiga Tahun Yok ikuti terus sampai akhir untuk informasi lengkapnya.

Pada tanggal 16 April 2025, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengumumkan sanksi tegas berupa black list bagi 20 pendaki ilegal yang tertangkap pada tanggal 13 April 2025. Sanksi ini melarang mereka mendaki gunung di kawasan TNGM selama tiga tahun ke depan.

Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, menjelaskan bahwa para pendaki tersebut diamankan di hari Minggu dini hari oleh petugas TNGM bersama aparat Kepolisian Sektor Selo, Boyolali. Mereka kedapatan mendaki sekitar pukul 02.00 WIB, berusaha menghindari petugas dan masyarakat.

Wahyudi menegaskan bahwa pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak Mei 2018, menyusul peningkatan status gunung menjadi Waspada (Level II), dan saat ini berada di Level III. Rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan radius aman adalah 3 kilometer, sehingga pendakian sangat tidak disarankan.

Selain sanksi black list, para pendaki ilegal juga diwajibkan untuk:

Menghubungi pihak keluarga dan hadir di kantor Balai TNGM untuk proses permintaan keterangan.
Menggunakan akun media sosial pribadi untuk menyebarkan informasi mengenai penutupan jalur pendakian Merapi dan kampanye konservasi.
Menyiapkan 1.000 hingga 1.500 polybag berisi media tanam di beberapa Resor TNGM sebagai upaya konservasi dan pemulihan ekosistem.
Melaporkan hasil unggahan media sosial mereka setiap minggu selama satu bulan pertama ke kantor Balai TNGM.

BPBD DIY juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi larangan mendaki Gunung Merapi. Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menekankan bahwa meskipun aktivitas Merapi terkendali, kewaspadaan tetap penting. Ia menambahkan bahwa BPBD DIY telah menyiapkan 278 sabo dam dan memasang sistem peringatan dini di berbagai titik rawan.

Wahyudi menambahkan bahwa potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km). Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak.

Para pendaki ilegal tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk Sragen, Solo, Klaten, dan Yogyakarta. Pihak TNGM mengapresiasi sikap kooperatif orang tua/wali pendaki yang bersedia hadir dan mendampingi selama proses berlangsung.