Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata: Produk RI Merana: Tarif Trump Setinggi Langit, 47%! Trump Menggila: Produk Indonesia Dihantam Tarif 47 Persen! Ekspor Terancam: Trump Patok Tarif Gila untuk Barang RI! Indonesia Gigit Jari: Barang Diekspor Kena Tarif Trump! Trump

Beritajitu.net Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Di Sesi Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Laporan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata Produk RI Merana Tarif Trump Setinggi Langit 47 Trump Menggila Produk Indonesia Dihantam Tarif 47 Persen Ekspor Terancam Trump Patok Tarif Gila untuk Barang RI Indonesia Gigit Jari Barang Diekspor Kena Tarif Trump Trump Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

1.1. 18 April 2025

Pada hari Jumat, 18 April 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan perkembangan terkini terkait negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam sebuah konferensi pers virtual dari Washington DC.

Salah satu poin penting yang diungkapkan adalah kesepakatan antara kedua negara untuk menyelesaikan perundingan dalam waktu 60 hari. Kerangka acuan untuk perundingan ini juga telah disepakati.

Menko Airlangga menyoroti bahwa saat ini, produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang dikenakan tarif masuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara pesaing, baik dari ASEAN maupun negara Asia lainnya.

Dalam negosiasi tersebut, Indonesia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, sains, dan ekonomi digital. Selain itu, Indonesia juga mengusulkan penerapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor, serta memastikan ketahanan rantai pasok dan menjaga keamanan ekonomi.

Proses perundingan akan dilanjutkan dalam beberapa putaran pertemuan, dengan harapan kesepakatan dapat diformalkan dalam perjanjian resmi dalam dua bulan ke depan.

Airlangga mencontohkan, tarif rata-rata untuk produk tekstil dan garmen Indonesia saat ini berkisar antara 10% hingga 37%. Dengan adanya tambahan tarif sebesar 10% selama 90 hari, beban biaya ekspor Indonesia semakin meningkat.

Kenaikan tarif ini berdampak langsung pada daya saing produk Indonesia di pasar Amerika, karena biaya tambahan tersebut sering kali dibebankan sebagian kepada eksportir Indonesia.

Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan negosiasi untuk mengurangi beban tarif bagi eksportir. Kerja sama ini meliputi kemitraan di bidang perdagangan dan investasi, kemitraan terkait mineral penting (critical minerals), serta penguatan koridor rantai pasok yang memiliki tingkat ketahanan (resilience) tinggi.