Oriental Circus: Pendiri Menepis Tuduhan Kejam, Pemain Tak Disiksa!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5190621/original/009792200_1744876994-tonny_sumampau.jpg)
Beritajitu.net Selamat datang di blog saya yang penuh informasi terkini. Di Tulisan Ini aku ingin berbagi insight tentang News, Indonesia yang menarik. Artikel Yang Fokus Pada News, Indonesia Oriental Circus Pendiri Menepis Tuduhan Kejam Pemain Tak Disiksa Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.
Table of Contents
Pada tanggal 10 April 2025, Fifi Nur Hidayah, seorang mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI), menyampaikan keluhannya di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Ia dan rekan-rekannya mengaku menjadi korban eksploitasi dan penyiksaan sejak usia dini, dan menuntut keadilan setelah hampir tiga dekade berlalu.
Fifi menceritakan bagaimana ia dipisahkan dari orang tuanya saat masih balita dan dibawa ke OCI. Selama berada di sana, ia tidak pernah menerima upah, malah kerap mengalami siksaan dan isolasi dari dunia luar. Suatu ketika, ia melarikan diri hingga sampai di Cisarua, Bogor, namun kemudian ditemukan dan menerima siksaan yang lebih berat, termasuk disetrum.
Pada tanggal 17 April 2025, Pendiri OCI, Tony Sumampau, membantah tudingan penyiksaan tersebut. Ia mengakui bahwa pelatihan di OCI memang ketat dan disiplin, dengan sanksi rotan untuk mengoreksi kesalahan. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu dilakukan demi keselamatan dan kualitas gerakan pemain. Tony juga menampik klaim penyetruman, menyebutnya sebagai upaya menciptakan sensasi.
Tony Sumampau juga meluruskan informasi mengenai gaji mantan pemain sirkusnya. Ia berpendapat bahwa konteksnya sudah sangat berbeda dan tidak mungkin seseorang masih hidup jika benar-benar disetrum. Ia menambahkan bahwa para pemain juga merasa bangga saat mendapat tepuk tangan dari penonton.
Fifi sempat melaporkan kasus ini ke Komnas HAM pada tahun 1997, namun tidak ada penyelesaian. Pada tahun 2024, ia bertemu kembali dengan teman-teman seangkatannya di media sosial. Bersama-sama, mereka terus berjuang mencari keadilan atas pengalaman pahit yang mereka alami di OCI.
Meskipun demikian, Tony Sumampau menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan kekerasan seperti yang dituduhkan. Ia menekankan bahwa disiplin ketat dalam pelatihan sirkus diperlukan, seperti halnya dalam latihan olahraga lainnya, untuk menghindari kecelakaan saat melakukan gerakan-gerakan berbahaya seperti salto.
Sejumlah perempuan mantan pemain OCI telah mengadu ke Kementerian PPPA, berharap perjuangan mereka selama tiga dekade untuk mendapatkan keadilan akhirnya membuahkan hasil. Mereka berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan para pelaku bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
- Berikut beberapa pilihan judul yang lebih unik dan memiliki panjang 8 kata: Tarif Balasan AS: Pengusaha Indonesia Ketar-Ketir, Apa Dampaknya? Resiprokal AS Mengancam, Pengusaha Indonesia Cemas dan Waspada. Tarif AS Dibalas, Pengusaha Indonesia Merasa Terancam, Bagaimana Ini? Balasan Tarif AS: Pengusaha Indonesia Cemas, Ekonomi
- Ekonomi Indonesia Melesat, China Salip AS di Puncak!
- Telkom Akhiri 2024: Raih Pendapatan Konsolidasi Rp150 Triliun!
Itulah rangkuman lengkap mengenai oriental circus pendiri menepis tuduhan kejam pemain tak disiksa yang saya sajikan dalam news, indonesia Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua terus belajar hal baru dan jaga imunitas. bagikan ke teman-temanmu. Terima kasih atas perhatian Anda
✦ Tanya AI