Bayang-Bayang Trump: Tekstil Terancam Setelah PHK Massal Melanda.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3417594/original/081477200_1617278181-20210401-Kurangi-Impor-Bahan-Baku_-Kemenperin-Akan-Tingkatkan-Daya-Saing-Industri-Tekstil-TALLO-1.jpg)
Beritajitu.net Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Di Tulisan Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Business, News, Indonesia, Dunia. Artikel Dengan Fokus Pada Business, News, Indonesia, Dunia BayangBayang Trump Tekstil Terancam Setelah PHK Massal Melanda Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.
Table of Contents
Pada tanggal 4 April 2025, muncul kekhawatiran serius mengenai potensi dampak tarif impor baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produk tekstil dan alas kaki Indonesia. Kebijakan ini, yang diumumkan oleh Presiden AS, menetapkan tarif sebesar 32% dan dipicu oleh defisit perdagangan AS yang semakin besar serta anggapan kurangnya timbal balik yang sepadan dari Indonesia.
Andry Satrio Nugroho, Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi INDEF, menekankan bahwa tarif ini merupakan ancaman nyata yang tidak boleh diabaikan. Data perdagangan tahun 2024 menunjukkan bahwa ekspor tekstil dan alas kaki Indonesia ke AS mencapai sekitar USD 7 miliar, setara dengan Rp 117,25 triliun. Penurunan ekspor sebesar 20% saja akan memberikan dampak signifikan bagi sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia.
Ketergantungan industri TPT Indonesia pada pasar Amerika Serikat cukup besar, dengan sekitar 38,1% ekspor TPT dan alas kaki ditujukan ke negara tersebut. Bahkan, beberapa produk TPT, seperti kain rajut, memiliki tingkat ketergantungan yang lebih tinggi, mencapai 61% dari total ekspor. Tarif baru ini berpotensi menyebabkan penurunan ekspor yang signifikan, dari 38% menjadi hanya 30%.
Dampak tarif impor baru ini tidak hanya terbatas pada aspek perdagangan. Andry mengingatkan bahwa jutaan tenaga kerja di sektor TPT juga berisiko. Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 30 pabrik tekstil dan turunannya telah tutup. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan yang tepat, gelombang PHK yang lebih besar dapat terjadi.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan daya saing industri TPT nasional, salah satunya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor. Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan yang dimulai pada tahun 2021 bertujuan untuk meningkatkan kembali performa industri TPT sebagai sektor strategis. Namun, dengan adanya tarif impor baru ini, upaya tersebut akan semakin berat.
Penurunan ekspor akibat tarif ini dapat melampaui 20% pada fase awal. Sektor ekspor utama Indonesia, seperti tekstil dan alas kaki yang menyumbang 27,5% dari total ekspor Indonesia ke AS, akan terkena dampak langsung. Kondisi ini diperparah dengan penutupan pabrik-pabrik tekstil, seperti yang dialami oleh Sritex, yang menyebabkan PHK massal pada 26 Februari 2025.
Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan ini. Jika tidak, Indonesia tidak hanya akan kehilangan pasar utama, tetapi juga menghadapi badai PHK lanjutan yang jauh lebih besar. Dibutuhkan solusi komprehensif untuk melindungi industri TPT dan tenaga kerja Indonesia.
Demikianlah bayangbayang trump tekstil terancam setelah phk massal melanda telah saya jelaskan secara rinci dalam business, news, indonesia, dunia Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. share ke temanmu. semoga Anda menikmati artikel lainnya. Sampai jumpa.
✦ Tanya AI