• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Roma: Tiket Colosseum Dikendalikan, Denda Ratusan Miliar Melayang!

img

Beritajitu.net Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Dalam Blog Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang bermanfaat. Ringkasan Artikel Mengenai Travel, Indonesia, Trens, Dunia Roma Tiket Colosseum Dikendalikan Denda Ratusan Miliar Melayang Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Colosseum, amfiteater megah yang menjadi ikon Roma, terus menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Pada tahun 2024, lebih dari 12 juta orang menjelajahi situs bersejarah ini, menjadikannya salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia.

Namun, popularitas ini juga memicu masalah. Pada April 2025, otoritas antimonopoli Italia (AGCM) menjatuhkan denda hampir 20 juta euro kepada sebuah perusahaan tiket, CoopCulture, dan enam operator tur. Mereka dituduh melakukan praktik ilegal yang mempersulit pengunjung untuk mendapatkan tiket Colosseum dengan harga standar.

AGCM menemukan bahwa operator tur menggunakan bot perangkat lunak untuk membeli tiket secara massal, sehingga tiket resmi cepat habis. CoopCulture, yang mengelola penjualan tiket resmi Colosseum dari tahun 1997 hingga 2024, didenda 7 juta euro karena dianggap gagal mengambil langkah yang memadai untuk mencegah praktik ini.

Akibatnya, wisatawan terpaksa membeli tiket dari operator tur dan platform online dengan harga yang jauh lebih tinggi, seringkali digabungkan dengan layanan tambahan seperti tur berpemandu atau penjemputan dari hotel. Praktik ini merugikan pengunjung dan menciptakan pasar gelap tiket Colosseum.

Colosseum sendiri adalah amfiteater terbesar di dunia, dibangun antara tahun 72 Masehi dan 80 Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Vespasian. Dengan panjang 189 meter, lebar 156 meter, dan tinggi sekitar 50 meter, bangunan ini merupakan bukti kecanggihan teknologi Romawi kuno.

Dahulu, Colosseum digunakan untuk pertunjukan gladiator dan perburuan binatang buas. Pertarungan gladiator berlanjut hingga abad ke-5 Masehi. Untuk melindungi penonton dari panas matahari, Colosseum dilengkapi dengan velarium, tenda besar yang dapat ditarik.

Saat ini, pengunjung dapat menjelajahi berbagai bagian Colosseum, termasuk lantai utama amfiteater dan lorong-lorong bawah tanah tempat gladiator dan binatang buas dipersiapkan sebelum pertarungan. Tur Colosseum menawarkan panduan audio dalam berbagai bahasa dan jalur akses untuk pengunjung dengan kebutuhan khusus.

Pada 8 April 2025, Raja Charles III dan Ratu Camilla mengunjungi Colosseum sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan mereka ke Italia. Kunjungan ini semakin menyoroti pentingnya Colosseum sebagai situs bersejarah dan daya tarik wisata utama.

Meskipun ada masalah dengan praktik ilegal penjualan tiket, Colosseum tetap menjadi tujuan yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah dan budaya Romawi kuno.

Terima kasih telah menyimak pembahasan roma tiket colosseum dikendalikan denda ratusan miliar melayang dalam travel, indonesia, trens, dunia ini hingga akhir Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari tetap percaya diri dan perhatikan nutrisi tubuh. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.