AS Perketat Visa: Kritik Israel, Pelajar Terancam Ditolak!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5101903/original/071422300_1737420037-marco_rubio.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Pada Detik Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Artikel Yang Fokus Pada Travel, Indonesia, Trens, Dunia AS Perketat Visa Kritik Israel Pelajar Terancam Ditolak Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.
Table of Contents
Pada tanggal 12 Juli 2024, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan pemberlakuan pembatasan visa terhadap sejumlah pejabat Tiongkok. Langkah ini diambil sebagai respons atas penindasan yang berkelanjutan terhadap kelompok minoritas agama dan etnis di Tiongkok.
Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, tindakan ini merupakan bentuk teguran terhadap Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang dinilai belum memenuhi kewajibannya dalam menghormati dan melindungi hak asasi manusia. Pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya tekanan dari berbagai pihak, termasuk Kongres, untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dalam melindungi hak-hak kelompok minoritas di Tiongkok.
Laporan Departemen Luar Negeri tahun 2023 tentang kebebasan beragama internasional menggambarkan situasi yang memprihatinkan. Laporan tersebut menyoroti kontrol ketat Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap kelompok-kelompok agama, yang mengakibatkan berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Bukti-bukti dari LSM dan media menunjukkan adanya pelecehan, penyiksaan, penangkapan, penahanan, dan bahkan kematian yang dialami oleh para pengikut agama.
Selain isu Tiongkok, kebijakan visa AS juga menjadi sorotan terkait konflik Israel-Palestina. Menurut laporan New York Times pada 1 April 2025, petugas konsuler AS diperintahkan untuk memeriksa aktivitas media sosial pemohon visa, khususnya yang berkaitan dengan pandangan tentang Israel dan Palestina. Perintah ini, yang dikeluarkan pada 25 Maret 2025, bertujuan untuk mencegah masuknya individu yang dianggap mengkritik AS dan Israel.
Kebijakan ini telah diterapkan secara agresif, dengan lebih dari 300 visa dicabut, sebagian besar milik mahasiswa. Beberapa mahasiswa asing bahkan dideportasi karena keterlibatan mereka dalam aksi protes pro-Palestina di kampus-kampus. Salah satu kasus yang mencuat adalah penangkapan Rumeysa Ozturk, seorang mahasiswa doktoral asal Turki di Universitas Tufts, yang juga penerima beasiswa Fulbright. Penahanannya oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) memicu kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak.
Kasus Ozturk menjadi perhatian karena ia diduga menjadi target setelah menulis artikel di The Tufts Daily yang menyerukan pengakuan atas apa yang ia sebut sebagai genosida Palestina. Namanya juga muncul di Canary Mission, sebuah situs web pro-Israel yang memuat daftar hitam mahasiswa dan aktivis pro-Palestina.
Pemerintah AS membantah bahwa penindakan ini menargetkan pandangan politik tertentu. Namun, banyak pihak yang mengkritik kebijakan ini sebagai upaya untuk membungkam suara-suara yang kritis terhadap Israel dan kebijakan luar negeri AS.
Tindakan ini juga mengingatkan pada kebijakan era Presiden Donald Trump yang berupaya mendeportasi warga negara asing yang dianggap memiliki sikap bermusuhan terhadap AS, termasuk sikap anti-Yahudi.
Selesai sudah pembahasan as perketat visa kritik israel pelajar terancam ditolak yang saya tuangkan dalam travel, indonesia, trens, dunia Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang terdekat. lihat artikel menarik lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI