Bima Arya: WFA dan Rekayasa, Mudik Lebaran 2025 Lancar!

Beritajitu.net Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Dalam Konten Ini saatnya berbagi wawasan mengenai News, Indonesia. Catatan Mengenai News, Indonesia Bima Arya WFA dan Rekayasa Mudik Lebaran 2025 Lancar Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memberikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan mudik Lebaran 2025. Pernyataan ini disampaikan pada hari Rabu, 2 April 2025, di Jakarta.

Menurut data yang dihimpun dari Jasa Marga, tercatat sebanyak 1.963.152 kendaraan meninggalkan Jakarta selama periode H-10 Idul Fitri (21 Maret 2025) hingga H+1 (1 April 2025). Data ini merupakan akumulasi dari empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menjelaskan bahwa jumlah kendaraan yang keluar Jakarta meningkat 25,5 persen dibandingkan hari normal. Mayoritas kendaraan menuju arah Tol Transjawa melalui GT Cikampek Utama, dengan total 726.565 kendaraan.

Kakorlantas Polri menambahkan bahwa jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikampek Utama meningkat 3,3 persen dibandingkan hari normal dan 3,2 persen dibandingkan masa mudik Lebaran 2024.

Wamendagri Bima Arya Sugiarto menyoroti efektivitas kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan oleh kepolisian. Menurutnya, kedua faktor ini berkontribusi signifikan terhadap kelancaran arus mudik, memungkinkan pergerakan kendaraan yang lebih terdistribusi.

“Mudik tahun ini rasanya lebih lancar ya,” ujar Bima Arya, seraya menambahkan bahwa WFA memungkinkan pemudik untuk melakukan perjalanan secara bertahap.

Puncak arus mudik tercatat pada hari Jumat, 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran), dengan 258 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta. Bima Arya juga mengapresiasi koordinasi yang baik antar pimpinan daerah dalam mempersiapkan dan melaksanakan mudik Lebaran 2025.

Secara keseluruhan, pelaksanaan mudik Lebaran 2025 dinilai sukses berkat kerjasama berbagai pihak dan penerapan kebijakan yang efektif.